Sabtu, 11 Maret 2017

Isna gadis kecil Yang Perawan Sempit

loading...

Suatu sore aq dibangunkan oleh isna dimana menyuruhku untuk mengerjakan tugas bersama , ya aq langsung mandi berdandan rapi karena Isna orangnya cantik pintar serta kulitnya juga bersih putih, dimana orangtuanya juga senang jika aq memberi pelajaran music karena aq berkuliah di salah satu fakultas kemusikan.

Aq selalu membawa gitar aqstikku tak jarang jika aq memainkan lagu pada masa ibunya isna dia selalu mengiringi nadaq dengan liriknya, sore itu karena hawanya panas sekali aq memakai sarung saja tanpa celana dalam dan tanpa baju,
Andy (samaranku) minta tolong Isna ditemani dulu ya , soalnya ibu mau keluar sebentar (kata ibu kostku) “siap bu”jawab singkat.

Saat itu aq sedang santai di kamar dan mebaca buku, tak lama aq mendengart suara yang menuju ke kamarku , mengetuk pintu dan rupanya Isna yang datang ke kamarku, aq lihat dia memaki pakaian yang minim tengtop apa mungkin dia juga gerah juga karena memang hawanya sangat panas sekali waktu itu, terlihat juga payudaranya yang mungil rupanya dia barusan mandi terus masuk ke kamarku.

Dia memkai celana pendek juga tiba tiba penisku langsung berdiri melihat dandanannya dia, dia mendekatiku aq langsung berdiri dan memeluk dia menciumi pipinya , itu menjadi hal biasa karena ayah ibunya juga tau kalau aq sering berperilaq sayang terhadapnya mungkin saja aq dianggap kakaknya Isna oleh kedua orang tuanya.
Aq peluk dan aq pangku di kedua kakiku, dia hanya diam tak ada gerakan setelah menciumi pipinya aq langsung menuju ke bibirnya yang tipis, aq lumat bibirnya dengan perlahan aq masukkan lidahku ke dalam mulutnya sambil tanganku mengelus rambutnya yang masih basah, aq mencoba untuk memberitahu dia coba lidahmu keluarkan aq akan sedot pasti enak rasanya.

Awalnya dia meolak tapi lama lama dia mau , katanya pertama dia jijik dia menyangka bahwa mulutku bau, tapi aq meyakinkan dia bahwa aq sdah gosok gigi harum baunya, coba kamu keluarkan lidahmu dan masukkan ke dalam mulutku, terus aq tanya giman enak kan, Isna masih diam dia senyum snyum, kalau memang nikmat aq kan memberimu yang lebih lagi.
Kepala dia mengiyakan , secara pelan pelan aq buka kaosnya yang mini, “dia mengepas tanganku “ahh malu kak, entar terlihat susuku “kata dia, aq masih meyakinkan dia soalnya yang tau aq saja aq gak akan bialng ke siapa siapa ko, bujukku.
Perlahan kubuka minishirt-nya. Bula.buah dadanya yang baru tumbuh itu menyembul. Benar saja, pentilnya masih sebesar beras. Dengan lembut dan sangat hati-hati, kujilati teteknya itu. Lidahku bermain di pentil teteknya. Kiri dan kanan. Kulihat Isna mulai kegelian.
Bagaimanaaenakkan? Mau diterusin atau stop aja?a tanyaq. Isna hanya tersenyum saja.
Kuturunkan dia dari pangkuanku. Lalu kuminta dia bertelanjang. Mulanya dia menolak, tapi aq terus membujuknya dan aqpun melepaskan kain sarungku, hingga aq lebih dulu telanjang. Perlahan kubuka celana pendeknya dan kolornya. Lalu dia kupangku lagi.
Kini belahan memeknya kurapatkan ke penisku yang sdah berdiri tegak bagai tiang bendera. Tubuhnya yang mungil menempel di tubuhku. Kami berpelukan dan bergantian menyedot bibir dan lidah. Dengan cepat sekali Isna dapat mempelajari apa yang kusarankan. Dia benar-benar menikmati jilatanku pada teteknya yang mungil itu.
Isna mau lebih enak lagi enggak?a tanyaq. Lagi-lagi Isna diam. Kutidurkan dia di atas tempat tidurku. Lalu kukangkangkan kedua pahanya. Memek mulus tanpa bulu dan bibir itu, begitu indahnya. Mulai kujilati memeknya. Dengan lidah secara lembut kuarahkan lidahku pada klitorisnya. Naik-turun, naik-turun. Kulihat Isna memejamkan matanya.
Bagaimana, nikmat?a tanyaq. Lagi-lagi Isna yang suka grusah grusuh itu diam saja. Kulanjutkan menjilati memeknya. Aq belum sampai hati merusak perawannya. Dia harus tetap perawan, pikirku.
Isna pun menggelinjang. Tiba-tiba dia minta berhenti. Saat aq memberhentikannya, dia dengan cepat berlari ke kamar mandi. Aq mendengar suara, Isna sedang kencing. Aqa mengerti, kalau Isna masih kecil. Setelah dia cebok, dia kembali lagi ke kamarku.

Isna meminta lagi, agar teteknya dijilati. Nanti kalau sdah tetek di jilati, memek Isna jilati lagi ya Kak? katanya. Aq tersenyum. Dia sdah dapat rasa nikmat pikirku. Aq mengangguk. Setelah dia kurebahkan kembali di tempat tidur, kukangkangkan kedua pahanya. Kini penisku kugesek-gesekkan ke memeknya. Kucari klitorisnya.
Pada klitoris itulah kepala penisku kugesek-gesekkan. Aq sengaja memegang penisku, agar tak sampai merusak Isna. Sementara lidahku, terus menjilati puting teteknya. Aq merasa tak puas. Walaupun aq laki-laki, aq selalu menyediakan lotion di kamarku, kalau hari panas lotion itu mampu mengghilangkan kegerahan pada kulitku.
Dengan cepat lotion itu kuolesi pada bvurungku. Lalu kuolesi pula pada memek Isna dan selangkangannya. Kini Isna kembali kupangku.
Memeknya yang sdah licin dan penisku yang sdah licin, berlaga. Kugesek-gesek. Pantatnya yang mungil kumaju-mundurkan. Tangan kananku berada di pantatnya agar mudah memaju-mundurkannya. Sebelah lagi tanganku memeluk tubuhnya. Dadanya yang ditumbuhi tetek munguil itu merapat ke perutku.
Aq tertunduk untuk menjilati lehernya. Rasa licin akibat lotion membuat Isna semakin kuat memeluk leherku. Aq juga memeluknya erat. Kini bungkahan lahar mau meletus dari penisku. Dengan cepat kuarahkan kepala penisku ke lubang memeknya.
Setelah menempel dengan cepat tanganku mengocok penis yang tegang itu. Dan croootacroootacrooot. Spermaq keluar. Aq yakin, dia sperma itu akan muncrat di lubang memek Isna. Kini tubuh Isna kudekap kuat. Isna membalas dekapanku. Nafasnya semakin tak teratur.
Ahakak, Isna mau pipis nih,a katanya.
Pipis saja,a kataq sembari memeluknya semakin erat. Isna membalas pelukanku lebih erat lagi. Kedua kakinya menjepit pinggangku, kuat sekali. Aq membiarkannya memperlakukan aq demikian. Tak lama.
Perlahan-lahan jepitan kedua aki Isna melemas. Rangkulannya pada leherku, juga melemas. Dengan kasih sayang, aq mencium pipinya. Kugendong dia ke kamar mandi. Aq tak melihat ada sperma di selangkangannya. Mungkinkah spermaq memasuki memeknya? Aq tak perduli, karean aq tau Isna belum haid.
Kupakaikan pakaiannya, setelah di kamar. Aq makai kain sarungku. Mari kita bobo, kataq. Isna menganguk.

Besok lagi, ya Kak,a katanya.
Ya..besok lagi atau nanti. Tapi ini rahasia kita berdua ya. Tak boleh diketahui oleh siapapun juga,akataq. Isna mengangguk. Kucium pipinya dan kami tertidur pulas di kamar.
Kami terbangun, setelah terdengar suara bell. Isna kubangunkan untuk membuka pintu. Mamanya pulang dengan papanya. Sedang aq pura-pura tertidur. Jantungku berdetak keras. Apakah Isna menceritakan kejadian itu kepada mamanya atau tidak. Ternyata tidak. Isna hanya bercerita, kalau dia ketiduran di sampingku yang katanya masih tertidur pulas.
Sdah buat PR, tanya papanya.
Sdah siap, dibantu kakak tadi,a katanya. Ternyata Isna secara refleks sdah pandai berbohong. Selamat, pikirku.
Setelah itu, setiap kali ada kesempatan, kami selalu bertelanjang. Jika kesempatan sempit, kami hanya cipokan saja. Aq menggendongnya lalu mencium bibirnya.
Hal itu kami laqkan 16 bulan lamanya, sampai aq jadi sarjana dan aq harus mencari pekerjaan.
Malam perpisahan, kami melakukannya. Karena terlalu sering melaga kepala penisku ke memeknya, ketika kukuakkan memeknya, aq melihat selaput daranya masih utuh. Masa depannya pasti masih baik, pikirku. Aq tak merusak memek mungil itu.
Sesekali aq merindukan Isna, setelah lima tahun kejadian. Aq tak tahu sebesar apa teteknya sekarang, apakah dia ketagihan atau tidak. Kalau ketagihan, apakah perawannya sdah jebol atau tidak. Semoga saja tidak

Isna gadis kecil Yang Perawan Sempit Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar