Selasa, 27 Maret 2018

Mertuaku Lebih Perkasa Daripada Suamiku

loading...

Namaku Regina , panggil saja aku Rere usiaku 25 tahun. Paras cantik sudah melekat di diriku, berkulit putih rambut panjang pirang. Aku terlahir dari keluarga broken sejak kecil, aku hanya tinggal dengan ibuku saja. Ntah kemana bapak sampai aku beranjak dewasa aku belum pernah melihatnya. Ibuku tidak mampu membiayai untuk berkuliah. Mencari pekerjaan pun susah kalau hanya sekedar lulusan SMA.

Ibu hanya seorang pedagang warungan di rumah. Jual sembako rokok ya kadang sepi kadang rame. Nggak tentu penghasilannya, tapi ibukku selalu bersyukur dengan keadaan. Kalau hanya untuk makan masih cukup. Terkadang aku kasihan dengan ibuku, aku pemalas nggak mau bantu-bantu. Bekerja sebagai sales di swalayan pun pernah aku jalani, tetapi aku nggak betah kerja di Konter HP besar baru 3 bulan juga udah resign.

Gaji nggak seberapa buat ongkos kerja, main kesana kemari juga masih minta ibuku. Pergaulan yang sangat bebas kehidupan yang begitu keras, menuntutku untuk memiliki banyak uang. Memiliki banyak uang tetapi kerjanya santai, pemikiran yang sangat sederhana tanpa memikirkan betapa susahnya cari uang. Aku bergaul dengan teman-teman yang berpenampilan layaknya anak muda jaman sekarang. Hampir tidak bisa mengimbangi penampilan mereka, apalagi temanku yang bernama Ivon.

Dia udah kayak artis deh semua serba branded. Ternyata dia punya kerjaan yang menghasilkan uang banyak yaitu wanita malam. Kayaknya boleh juga aku bekerja seperti Ivon. Aku sendiri tidak kalah cantik dengan dia, dia terlihat cantik karena apa yang dia pakai, kalau berbicara masalah wajah dia biasa saja. Coba aku berpakaian dan berpenampilan seperti Ivon pasti aku makin cantik. Saat itu karena aku penasaran aku-pun sengaja bertanya dengan Ivon dan dia-pun jujur tentang pekerjaannya,
“Aku kerja malam Re, banyak uang yang aku dapat dan aku bisa beli apa aja.Simple Re kerjanya, cuma modal kecantikan dan pandai bermain seks pasti uangnya makin banyak Re..”, ucap Ivon

“emang dimana sih kerjanya? Aku mau dong, kalau Cuma modal cantik dan seks aku udah lihay”, tanyaku penasaran.

“hmmmm… banyak kok tempat club malam, datang aja mau kerja disitu. Kalau aku sudah kelas tinggi, kamu nggak bisa kalau langsung seperti aku..”, dengan gaya sombongnya Ivon berbicara.

Dalam hatiku berkata, Ivon sombong banget sih, aku juga bisa seperti dia kog nantinya. Aku berfikiran untuk mencari lowongan pekerjaan itu. Lowongan terbuka lebar banyak yang menawariku sebagai wanita malam. Pada akhirnya berkat kecantikan dan kemolekan tubuhku, aku bekerja sebagai wanita malam. Aku-pun bekerja Dari club satu ke club lain.

Pada awalnya aku mengawali karirku di tempat prostitusi, tapi lama-lama aku nggak betah karena hasilnya tidak begitu memuaskan. Lumayan lama aku bekerja sebagai wanita malam, aku menjalani kehidupan malam sekitar 5 tahun. Bergonta ganti pasangan udah biasa bagiku, dan itu sangat menghasilkan. Asal menghasilkan uang siapa aja aku nggak pernah nolak.

Lama-lama aku semakin pandai memilih pelanggan, kalau hanya anak muda paling Cuma 500ribu yang aku dapat. Beda dengan om-om yang berduit paling sedikit 2 juta pasti deh. Dalam sehari aku bisa melayani 3 0m-om sekaligus, dengan upah 3juta minimal. Sehari aku pasti dapat lebih dari 10 juta, menyenangkan sekali.

Setiap hari aku perawatan di salon agar terlihat selalu cantik dan menarik. Salon kewanitaan juga nggak lupa, biar vagina tetap keset dan nikmat ketika melayani pelanggan. Sesekali aku pulang ke rumah, penampilanku berubah drastis. Ibuku terkejut melihat aku berpenampilan seperti ini. Apalagi tetangga sebelah mulai nggosip sana-sini tentang aku.

Aku sih cuek aja yang penting aku bisa bantu ibuku dan kasih uang banyak,

“Re..kenapa kamu berubah penampilan nak? Sebenarnya kamu kerja apa?” tanya ibuku.

“Buk, aku tuh bekerja di kantor, waktu kerjaku tuh berangkat pagi pulang malam bu, gaji yang aku peroleh juga banyak. Maka dari itu aku bisa berpenampilan seperti ini” ucapku mencoba menjelaskan.
“iya nak, ibu percaya sama kamu tetap jadi diri sendiri dan bekerja yang benar ya Re” jawabnya percaya kepadaku.

Jawaban ibuku membuatku lega sekali. Sebenarnya aku merasa bersalah karena aku berbohong tentang pekerjaanku yang sebenarnya adalah wanita malam,

“tenang aja bu, hiraukan mereka yang mengguncingku. Di kantor memang di tuntut berpenampilan menarik bu..sudah abaikan mereka bu…” ucapku mencoba meyakinkan lagi.

Handphone aku selalu berbunyi para pelanggan setia menghubungiku, aku nggak berani angkat karena ada ibu. Baru juga libur belum ada satu hari udah pada nyariin. Maklumlah baru laris-larisnya kalau temanku bilang. Sore telah tiba aku memutuskan untuk bekerja kembali, sebenarnya masih kangen ibu tapi mau gimana lagi aku nggak mau kehilangan berjuta-juta pundi rupiah,

“ibu, Rere pamit dulu ya besok soalnya kerja pagi takut telat kalau berangkat dari rumah nanti macet”

“iya nak, hati-hati ya…”

Saat itu aku-pun segera bergegas pergi meninggalkan rumah. Aku menuju hotel tempat kencan aku dengan seorang bos kayu. Seperti biasa hanya melayani 2 jam saja aku sudah diberi upah 3 juta. Kemudian aku pulang bersiap kembali untuk pelanggan berikutnya, kegiatanku hanya seperti itu. Dari uang haram itu aku bisa membeli sebuah mobil, ya lumayanlah buat kesana kemari.

Boros kalau harus naik taxi setiap hari. Aku bertemu Ivon di mall ketika aku belanja. Ivon terkejut melihat aku yang sudah melebihi dirinya. Ivon jalan dengan pria tua yang katanya udah jadi suami dia. Kita ngobrol makan bareng berjam-jam,

“eh Re aku punya pelanggan dia cakep kok masih muda tapi pengusaha sukses kamu mau nggak gantiin aku..?”

“emang kenapa nggak kamu layani aja ?”

“aku mau pergi nih Re soalnya, dia kalau ngasih uang lumayan lohh..” ucap ivon meyakinkanku.

“anak muda ya Von, males deh aku nggak ada duitnya”,ujar ku dengan sedikit malas.

“jangan salah walaupun muda dia kalau ngasih juga banyak kok, namanya pengusaha muda anaknya orang kaya raya pula..”

“iya deh, awas ya kalau sampai kamu bohongin aku..”

Akhirnya aku pulang siap-siap untuk menemui cowok itu. Aku ketemuan di sebuah hotel, lama banget nggak dateng-dateng. Aku sudah gelisah,Ivone dihubungi juga nggak bisa. Aku jalan kesan kemari kok belum ada pria muda yang muncul. Tiba-tiba cowok itu datang nyamperin aku. Dalam hati ganteng aja enggak Ivon memang lebay.

Aku dan dia masuk ke dalam kamar yang sudah di pesan. Seperti biasa aku ganti kostum menggunakan lingerie yang seksi itu. Dia langsung mencium bibirku, meremas payudaraku yang besar ini. Pemuda ini memang sangat tinggi gairah nafsunya. Aku menikati setiap sentuhan dan belaian dia. Di buka lingerieku, dia semakin tak tertahankan ingin mencium payudaraku.

Braku di lepas langsung dia kulum putting payudaraku. Lidahnya dijulurkan terus dia mainkan,aku horny banget,
“Ssssshhh… ahhhh… Ouhhh… Mas… aahhhhhh

Terasa sangat nikmat pas dia kulum ujung memekku hingga basah, lidahnya menjilat lubang memekku. Penis yang besar berdiri semakin tegak siap untuk masuk ke dalam lubang kenikmatanku. Desahanku dengan sangat keras dia semakin keras memainkanku. Aku masturbasi berkali-kali hingga basah memekku. Dia mencoba memasukkan penisnya, ke dalam memekku.

Mulailah dia memasukan perlahan penis ke dalam vaginaku, dia goyangkan tubuhnya denagn penuh hasrat sex,
“ Ouhh Mas, aaahhhhh… lagi Mas, masukin lebih dalam, ahhhhh…” desahku nikmat.

Hanya desahan yang bisa aku ucapkan. Dia menggenggam erat tanganku, penis itu keluar masuk ke dalam vaginaku, rasanya sungguh sangat nikmat sekali. Pria muda seperti dia sudah aku prediksi tidak akan bertahan lama ketik ML. Sekitar 15 saja dia sudah mengekeluar sperma-nya,

“croooottt..croootttt …Crotttt…,”

Dicabutlah penisnya dari vaginaku, lalu di semprotkanlah spermanya ke bibirku yang mungil ini. Lidah aku keluarkan untuk menjilat sperma yang kental itu, aku telan terasa ada kenikmatan tersendiri bagiku. Kemudian kita membersihkan badan tampak dia sangat puas meluapkan gairah nafsunya denganku. Aku hanya tersenyum memandanginya.

Melayani dengan sepenuh hati, aku diberi upah 10 juta. Banyak banget uang yang dia beri, Ivon ternyata nggak bohong. Pemuda itu namanya Bayu, sejak pertemuan itu aku sering bertemu dengan nya. Nggak hanya untuk melayani gairahnya saja tetapi aku sering nongkrong sama dia. Aku kehilangan banyak pelanggan kalau harus jalan dengan dia setiap hari.

Aku terus mengeluh dengan Ivone, kata dia ternyata Bayu suka sama aku. Setiap kali bertemu aku selalu diberi uang, buat ganti berapa aja pelanggan dalam sehari. Jelas aku mau bangetlah nggak capek-capek melayani orang Cuma sekedar ngobrol aja dikasih uang. Bayu setiap hari menyempatkan waktu bertemu aku. Dia terlihat sayang banget sama aku, menerima aku apa adanya.

Pernah aku dibawapulang ke rumahnya untuk dikenalkan dengan orang tuanya. Rumah Bayu gede banget emang sih kaya raya beneran. Bayu mengajak aku pulang kerumah menemui ibukku, ibu tampak sangat senang dengan Bayu. Tanpa basa basi Bayu melamarku bilang dengan ibu kalau pengen nikahin aku. Aku hanya bengong saja, semua keputusan tergantung aku.

Ibu nggak bisa memberi jawaban pasti. Setelah Bayu pulang, aku bilang sama ibu kalau mau menikah dengan Bayu. Singkat cerita akhirnya aku menikah dengan Bayu, aku meninggalkan pekerjaanku sebagai wanita malam. Aku hidup di rumah yang mewah dan besar, semua kebutuhanku di penuhi. Perasaanku terhadap Bayu biasa saja, tetapi Bayu sangat mencintaiku.

Berhubungan sekspun biasa nggak ada rasa nikmatnya. Karena sebelumnya kita sering bertemu dan berhubungan layaknya suami istri. Tetapi aku melayani dengan sepenuh hati walaupun dalam hati aku rindu pekerjaanku. Pengen merasakan seks dengan om-om yang lebih menggairahkan. Suatu hari Bayu ada acara di luar kota, aku nggak berani kalau harus di rumah sendiri.

Bayu mengantarkan ku ke rumah ibunya. Selama seminggu aku bermalam di rumah mertuaku. Ibu yang sakit-sakitan setiap malam merintih kesakitan. Rasanya nggak nyaman banget tinggal disini. Bapaknya Bayu yang selalu pulang malam nggak peduliin ibu yang sedang sakit. Bapak mertuaku yang terlihat masih gagah dan kayaknya nggak beres.

Aku terbiasa kalau di rumah hanya mengenakan daster yang seksi terlihat kemolekan tubuhku. Waktu itu tepat pukul 12 malam aku terbangun karena ada suara mobil ternyata bapak baru pulang. Bapak terlihat sempoyongan seperti orang yang sedang mabuk. Aku melihat dari jendela kamarku, aku jadi teringat pelangganku di waktu masih kerja.

Aku melayani pria hidung belang seumuran bapak itu. Sepertinya kalau sedang mabuk ada kesempatan nih buat aku ngeseks sama bapak. Dia kan hanya mertuaku bukan bapakku kandung. Pas lihat bapak sempoyongan aku sempat memegang memekku, aku horny. Aku sengaja melepas bra ku dan hanya memakai daster seksi.

Aku memang berniat pengen ngeseks sama bapak. Aku semprot parfum di badan dan memek aku biar mertuaku tergoda. Aku keluar dari kamar untuk mengambil segelas air putih tiba-tiba bapak memelukku dari belakang. Aku yang hanya memakai daster seksi malam itu, bapak mendekapku dengan erat. Aku hanya terdiam, bapak terlihat ngeracau pada saat berbicara.

Mungkin pengaruh alcohol jadi bapak bertingkah seperti ini. Bapak membawaku masuk ke kamar, aku ditidurkan di ranjang. Tubuhku yang putih mulus terbaring di ranjang. Paha ku yang mulus membuka membuat bapak gemas ingin menciumku. Sepertinya bapak nafsu melihatku seperti ini. Dia langsung mencium bibirku, aku menikmatinya.

Anggap aja aku lagi melayani pelanggan, udah lama aku nggak ngerasain seks dengan om-om. Bapak terus menciumi bibirku terlihat semakin horni tampak dari raut wajahnya. Membuka dasterku, bapak melihat kedua payudaraku yang kencang dan besar. Tanpa menggunakan bra bapak meremas kedua payudaraku, dengan sangat keras,

“Ssssshhhh…. ahhhhh….” Desahku penuh nafsu sex.

Bapak mencium payudaraku mengulum kedua putingku. Terasa sangat nikmat , tubuhku menggeliat manja. Terus meremas sambil mencium payudara ku secara bergantian. Setelah itu bapak membuka celana dalamku, terlihat banyak bulu yang menutupi memekku. Bapak mengelus memekku, jari-jarinya memainkan dengan sangat lihay,

“ ouhhhhh… Pak, Sssshhh… ahhhhhh…”, desahku semakin menjadi saja.

Bapak mencoba memasukkan jarinya ke dalam lubang memekku, keluar cairan dari memekku banyak sekali. Jari bapak semakin mudah untuk bermain masuk ke dalam. Diputar-putar masuk ke dalam lubang memekku. Sangat nikmat aku hanya bisa terpejam merasakan kenikmatan ini. Setelah itu bapak mengecup memekku dengan bibirnya, dia jilat ujung lubang itu dengan sangat ganas.

Bapak kalau udah horni ternyata pandai nge seksnya. Aku pun nggak kuasa menahan kenikmatan yang bapak berikan. Kemudian bapak terbaring aku mencoba memainkan penisnya. Besar dan sangat tegang, aku remas dengan jari-jariku. Aku mainkan keatas dan kebawah, semakin berdiri tegak. Selakangan bapak aku jilat aku mainkan mulutku untuk memuaskan bapak.

Aku kulum penis bapak, aku sangat horni. Ujung penis aku dijilat dengan lidah tampak bapak menikmatinya,

“ahhhhh… ahhhh… terus Re masukin ke dalam Re, ahhhh…..”

Seperti layaknya orang yang haus akan seks aku terus berusaha membangkitkan gairah seks bapak biar makin enak. Lama banget aku kulum penis bapak setelah itu aku berada diatas bapak. Aku cium bapak, payudaraku yang besar itu menepel di dada bapak. Penis semakin tegang mengenai memekku, aku gesek-gesekkan terus hingga aku basah.

Kita berbalik posisi bapak langsung memasukkan penis ke ujung memekku. Diputar-putar penisnya agar sedikit licin, terus dia putar kan di lubang memekku,

“ahhhh…pakk.. terus pakk..akhhhhhhhh….”

Bapak terlihat berusaha pelan tapi pasti memasukkan penisnya, sedikit demi sedikit masuk kedalam. Nikmat banget pas masuk , dia terus memasukkan hingga mentok ke dalam. Maju mundur penis itu di dalam memekku. Mungkin karena faktor usia jadi keluarnya lama banget , tapi nggak papa lah aku menikmatinya.

Tak lama kemudian sperma mertuaku keluar di semprotkan kedalam vaginaku,

“ ahhhhhhhhhhh…..”

Bapak telihat puas banget deh, aku juga karena ini yang aku tunggu-tunggu lama banget kangen akan pelukan om-om. Aku bersihkan sperma yang masih menempel di penis bapak, aku jilat perlahan hingga bersih. Inilah kisahku bekerja sebagai wanita malam, kemudian aku menikah dengan seorang pemuda yang pernah menikmati keindahan tubuhku.

dengan segala kekuranganku dia menerima aku sebagai istrinya, semua yang aku inginkan selalu di penuhi oleh suamiku. Dari kehidupanku yang pas-pas an berubah dratis menjadi seorang yang kaya raya. Dengan segala yang aku punya ,aku pun berhenti bekerja sebagai wanita malam. Karena suamiku nggak bisa melayani nafsuku sepenuhnya aku melakukan hubungan seks dengan bapak mertuaku.

Bapak mertuaku yang hidung belang akhirnya meniduriku, melayani gairah bapak yang sangat membara. aku dan bapak sangat puas pada malam itu, sejak itu aku sering melakukan hubungan seks dengan bapak mertuaku di kala Bayu sedang di luar kota. Aku memang nggak bisa terlepas dari gairah nafsu om-om sampai saat ini.

Mertuaku Lebih Perkasa Daripada Suamiku Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Unknown

0 komentar:

Posting Komentar